Aggapan para awam yang tak mengenal ilmu menganggap dengan belajar ilmu bertitle santri maka ujung ujungnya akan sama dengan apa yang menjadi profesi orang tuanya, hal itu akan mengendorkan semangat para tholibil ilmi dan patah semangat dalam mencari ilmu, tetapi jika kita kaji bersama maka kita akan menemukan titik terang dari asumsi kebanyakan orang diatas. Allah berfirman
"Tidak sepatutnya bagi orang orang mu'min itu pergi semuanya ke medan perang, mengapa tidak pergi dari tiap tiap golongan diantara mereka untuk memperdalam agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya supaya mereka itu menjaga dirinya" (QS At Taubah : 122).
Penjelasan dari firman tersebut ialah Allah memerintahkan kepada hambanya untuk tidak semata berperang melawan orang kafir, tetapi juga memperdalam ilmu pengetahuan menurut islam agar menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain sebagaimana santri yang selalu mendalami ilmu agama dalam kesehariannya dan nantinya ia tentu akan menjadi orang yang berguna dengan menyebarkan ilmunya kepada orang lain.
Santri mengemban tugas mendisiplinkan diri sendiri mengontrol hawa nafsu agar tidak brutal dan berkehendak dengan maunya sendiri itulah hal pertama, yang kedua agar bisa mengayomi dan membimbing ummat agar sesuai dengan perintah Allah, mereka yang keluar jalur maka tugas seorang santri merangkul serta memandu mereka agar kembali ke tempat yang hak, dikala orang tua atau sanak famili yang menyalahi aturan agama maka kita yang bertitel santri bertanggung jawab menasehati mereka
Tuntutlah ilmu jangan ikut ikutan berkecimpung dalam hal duniawi, seperti mereka mereka sukses mendapatkan pangkat di dunia maka belajarlah kalian menuntut ilmu agama agar mendapatkan pangkat di akhirat, mereka berfikir dengan menjadi santri sulit akan ekonomi tapi ingatlah menjadi santri berbekal ilmu yang bermanfaat maka mengalir lah pahala tiada henti, ilmu akan bermanfaat dan memandu diri sendiri dan orang lain ke jalan yang di ridhoi Allah.